- Anggota pasukan khusus KOPASSUS menggunakan masker unuk melakukan pencarian dan evakuasi korban tewas di daerah Pejambon, Sleman, DI Yogyakarta (8 November 2010). Photo : BAY ISMOYO/AFP/Getty Images
Photostream : Indonesian Elite Forces (Kopassus) and rescue team evacuated the victims of Mount Merapi eruption http://wp.me/pYE9h-37D
PHOTOSTREAM : Indonesian Elite Forces, We Love You Full Soldier !
Baret Merah Tak Pernah Mati, KOMANDO !!!
Jakarta 09/11/2010 (KATAKAMI) --- Hanya beberapa jam sebelum Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendarat di Jakarta, sebuah pesan singkat yang sangat "tajam" di jejaring sosial Twitter datang dari Ketua Komisi I DPR-RI Mahfudz Siddiq dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera :
Jika Obama msh persoalkan Kopassus, silakan berkunjung ke Merapi. Oke?
Sesungguhnya bisa diartikan, pesan sederhana ini adalah sebuah kritikan tentang "nyinyirnya" sejumlah pihak Amerika jika sudah berbicara tentang militer Indonesia.
Seolah-olah, militer Indonesia itu adalah sesuatu yang pantas untuk selalu direcoki karena begitu layak direndahkan.
Lepas dari segala kelebihan atau kekurangan Tentara Nasional Indonesia (TNI), rakyat Indonesia seakan tak rela kalau TNI dinistakan, direndahkan derajatnya dan disama-ratakan dengan kasta terendah dalam kehidupan ini.
Arogansi dari pihak manapun yang secara sengaja merecoki, merendahkan dan menistakan TNI ke titik terendah, perlu membuka mata dan telinga mereka tentang bagaimana pengabdian dan kerja keras TNI dalam melakukan misi-misi kemanusiaan disaat Indonesia sedang berduka yaitu tertimpa bencana demi bencana seperti yang terjadi belakangan ini.
Tak cuma TNI, POLRI juga ikut merapatkan barisan dalam memberikan pertolongan mereka kepada korban di berbagai lokasi bencana.
- TB. HASANUDDIN, SE, MM, Wakil Ketua Komisi I DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan
Lewat wawancara dengan KATAKAMI.COM, Selasa (09/11/2010) di Jakarta, TB Hassanudin Anggota Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan secara tegas mengkritik kecenderungan Amerika untuk terus menerus meributkan masalah-masalah pelanggaran HAM yang dikaitkan dengan TNI.
"Kita harus sampaikan pada Obama bahwa Indonesia bukan bagian dari Amerika. Ingat itu ! Dan Amerika juga bukan bagian dari Indonesia. Amerika perlu belajarlah untuk bergaul secara lebih baik dengan banyak negara di dunia ini" kata TB Hassanudin.
Lebih jauh, TB Hassanudin mengatakan bahwa Obama dan Amerika secara keseluruhan perlu mengingat satu hal yang sangat penting bahwa Indonesia tidak pernah latah atau lancang merecoki "keberadaan" Amerika di Afghanistan dan Irak.
"Kita tidak pernah mempermasalahkan keberadaan Amerika di Afghanistan dan Irak kan. Jadi kenapa Amerika ribut sendiri soal Indonesia ? Bahwa Indonesia memang memiliki sesuatu yang harus diperbaiki, ya oke ... kami akan memperbaiki dan pasti mampu mengatasinya. Kenapa sibuk sekali bicara miring soal militer Indonesia ?" lanjut TB Hassanudin.
TB Hassanudin yang juga merupakan mantan Sekretaris Militer di era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri ini memberikan penghargaan kepada TNI / POLRI yang terus bahu-membahu membantu rakyat yang sedang tertimpa kesusahan di berbagai lokasi bencana.
"Saya bicara tentang TNI ya. Sejak TNI dilahirkan, memang dikondisikan untuk selalu berada di tengah-tengah rakyat. Bahwa ada pasang surut dalam perjalanan TNI ... misalnya dikaitkan dengan pelanggaran HAM atau masuk dalam dunia perpolitikan, itu sisi lain. Tetapi dalam menangani bencana apapun, TNI adalah yang paling solid. Sebab man power yang ada dalam TNI itu stand by 24 jam dalam sehari" ungkap TB Hassanudin.
TB Hassanudin menambahkan bahwa pemerintah memang bisa memanfaatkan kemampuan atau skill yang dimiliki TNI dalam menangani bencana.
"Bila terjadi bencana nasional di negara manapun yang ada didunia ini maka orang pertama yang dikirimkan untuk memberikan bantuan adalah militer. Khusus untuk TNI, mereka bisa ditugaskan untuk ikut menangani dampak bencana. Tetapi sebaiknya penanggung-jawab diserahkan kepada badan lain. Sebab tugas pokoknya berbeda. TNI ditugaskan untuk bertempur" kata TB Hassanudin.
- Jenderal TNI (Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu, Mantan KSAD
Dukungan terhadap TNI juga datang dari Jenderal TNI (Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu selaku mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
"Yang paling suka menjelek-jelekkan kita dari pihak Amerika ini kan hanya segelintir saja. Ribut saja soal HAM. Dan kalau saya ditanya soal Obama, dia ini kan anak muda. Saya cuma bicara singkat sajalah. Pemerintah Amerika tidak usah mengkritik TNI. Sebab setahu saya, Obama itu sama Jenderal bintang empat di negaranya saja tidak cocok. Siapa itu namanya ? Jenderal Stanley McChrystal kan. Dia ini komandan tertinggi dalam perang di Afghanistan. Militer Amerika ini, khusus Jenderal-Jenderal mereka adalah para perwira tinggi yang bagus-bagus dan profesional. Jadi kalau ada perwira tinggi bintang 4 mengecam kepala negaranya maka artinya ada yang salah dari si kepala negara itu. Sebab Komandan Tertinggi adalah orang yang paling mengetahui situasi di lapangan. Jadi tidak perlu mengkritik militer negara lain. Introspeksi diri sendiri dululah" kata Jenderal Ryamizard Ryacudu kepada KATAKAMI.COM dalam sebuah kesempatan.
Ryamizard Ryacudu percaya bahwa TNI akan selalu ada bersama rakyat Indonesia dalam keadaan apapun juga.
- Yorrys Raweyai, Anggota Komisi I DPR-RI dari Fraksi Partai Golkar
Sementara itu, Yorrys Raweyai Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras TNI ( dan POLRI ) dalam menangani berbagai bencana di Indonesia.
"Begini ya, dari semua bencana apapun yang terjadi di Indonesia, sudah pasti yang tercepat untuk memberikan pertolongan di lokasi bencana itu adalah TNI dan POLRI. Khususnya TNI ya. Dan dimana-mana selalu begitu. Di negara manapun, militer pasti pihak pertama yang dikerahkan untuk memberikan pertolongan pertama dalam bencana dalam skala apapun" kata Yorrys Raweyai.
Menurutnya, TNI memang yang paling siap dan sigap dalam menangani bencana.
"Coba kita lihat, badan atau instansi mana di Indonesia ini yang memiliki kemampuan yang paling lengkap untuk menangani bencana ? Cuma TNI yang bisa melakukan itu. Tentu Polri juga berperan dalam menangani bencana. jadi kita harus menghargai mereka. Itu sebabnya, kami di Komisi I sedang mengusahakan agar didalam Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), unsur TNI dimasukkan didalamnya" ungkap Yorrys Raweyai.
- Anggota TNI (KOPASSUS) dan POLRI melakukan proses evakuasi terhadap korban tewas di Desa Argomulyo, DI Yogyakarta ( 5 November 2010). Photo : AP Photo/Gembong Nusantara)
Jadi, seperti kata pepatah, "Anjing menggonggong, khalilah berlalu".
Biarkan pihak lain berbicara buruk tentang Indonesia ( khususnya TNI ). Sebab yang paling mengetahui sisi baik dan buruk dari negara kita adalah kita sendiri.
Jika memang ada sesuatu yang salah maka kesalahan itu harus diperbaiki sesuai aturan dan ketentuan Undang Undang yang berlalu.
Saat ini Indonesia sedang berduka.
Langit di atas Indonesia memang sangat amat mendung dan seakan gelap gulita.
Di Wasior (Papua), di Mentawai (Sumatera Barat) dan khususnya di Gunung Merapi ( DI Yogyakarta), terjadi bencana alam yang sangat beruntun.
Korban tewas begitu banyak di 3 lokasi bencana alam ini.
Bersama tim relawan, TNI / POLRI masih sangat dibutuhkan untuk memberikan pertolongan yang maksimal di lokasi-lokasi bencana.
Duka Indonesia adalah duka yang sangat dirasakan juga oleh TNI / POLRI.
Sehingga merekalah yang sangat dibutuhkan dan paling bisa diandalkan untuk memberikan pertolongan seluas-luasnya kepada para korban ( terutama dalam masa tanggap darurat seperti saat ini ).
Terimakasih TNI / POLRI.
Berbuatlah lebih tulus dan lebih banyak lagi dalam perjalanan pengabdian kalian bagi bangsa, negara dan rakyat Indonesia.
Sebab pengabdian tidak mengenal batas ruang dan waktu.
Kami, rakyat Indonesia, mencintai kalian dengan cinta yang begitu kuat berselimutkan rasa nasionalisme yang sangat amat tinggi.
Dan menutup tulisan ini, ingin rasanya sekali lagi menyampaikan pujian untuk TNI dan POLRI.
Ode adalah syair (kehidupan) yang berisi pujian secara tulus.
Ode untuk TNI / POLRI adalah untaian pujian yang sangat tulus atas kerja keras dan pengorbanan TNI / POLRI di lokasi-lokasi bencana yang terjadi di wilayah Indonesia.
Ketika lagu berjudul Ibu Pertiwi dikumandangkan di saat Indonesia berduka, bersama TNI / POLRI duka demi duka, bencana demi bencana, terlalui dengan penuh rasa kebersamaan yang sangat kuat antar anak bangsa Indonesia.
Sekali lagi, terimakasih TNI / POLRI.
Janganlah berhenti mengabdikan diri dan terus melakukan yang terbaik bagi kebaikan bangsa, negara dan rakyat Indonesia.
YOUTUBE : IBU PERTIWI ( SLANK)
Kulihat ibu pertiwi
Sedang bersusah hati
Air matamu berlinang
Mas intanmu terkenang
Hutan gunung sawah lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang susah
Merintih dan berdoa
Kulihat ibu pertiwi
Kami datang berbakti
Lihatlah putra-putrimu
Menggembirakan ibu
Ibu kami tetap cinta
Putramu yang setia
Mmenjaga harta pusaka
Untuk nusa dan bangsa
(*)