10/18/2010

Stanley Ann Dunham Obama Raih Penghargaan Bidang Ekonomi Kerakyatan dari UGM


Stanley Ann Dunham
KENANGLAH STANLEY ANN DUNHAM OBAMA, PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

FILM OBAMA ANAK MENTENG, KADO BURUK UNTUK OBAMA DI HARI KEMERDEKAAN AMERIKA

Obama Elegan Wujudkan Impian Ras Hitam Terbelakang


Oktober 18,2010. Jakarta (KATAKAMI) - Ibunda presiden Amerika Serikat Barack Obama, Dr Ann Dunham Soetoro akan mendapatkan penghargaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Ibu Obama dinilai telah berjasa dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan, khususnya bagi masyakarat Bantul dan Gunung Kidul, Yogyakarta.

"Kita memberikan penghargaan pada orang-orang yang peduli pada ekonomi kerakyatan," ujar Rektor Universitas Gadjah Mada, Sudjarwadi.

Menurut Sudjarwadi, dari berbagai literatur yang telah ditelusuri, Ann Dunham mengerjakan disertasinya tentang ekonomi kerakyatan khususnya pada masyakarat pandai besi dan kerajinan tangan.

"Kita menemukan Ann Dunham Soetoro bekerja dan memberikan cintanya untuk masyarakat," kata Sudjarwadi.

Stanley Ann Dunham (semasa hidupnya) saat berkunjung ke Lombok, NTB - Indonesia
Dari kacamata akademik, Ann Dunham seorang antropologis ekonomi dan fokus penelitiannya adalah masyarakat ekonomi yang terpinggirkan seperti para pandai besi dan peran wanita di pedesaan.

"Kita gabungkan dengan metode Pak Mubiyarto yang membawanya ke dalam level teoritis," terangnya.
Sudjarwadi juga membantah pemberian penghargaan kepada ibunda Obama dikarenakan Obama akan mengunjungi Indonesia pada bulan November mendatang.

"Kita melihat dari sisi akademis dan apa yang dilakukan Ann dulu saat melakukan penelitian, tidak berhubungan di masa sekarang saat anaknya menjadi presiden," tuturnya.

Sudjarwadi menambahkan, pihaknya telah melakukan korespondensi dengan Maya Soetoro, adik dari Barrack Obama untuk bisa hadir menerima gelar tersebut mewakili ibunya.

"Kita juga menggunakan jalur Kedutaan Amerika. Kita lihat saja nanti perkembangannya," kata Sujdarwadi.

Ann menerima penghargaan bersama dengan Prof Dr Mubyarto, yang selama ini dikenal sebagai pejuang ekonomi berbasis kerakyatan dan memiliki hubungan erat dengan UGM.

DETIK